Perayaan dan Festival Besar di Jepang
1. Hanabi Takai
Pada
saat-saat musim panas, warga Jepang sibuk mempersiapkan perayaan pesta
kembangapi Hanabi Takai. Beribu-ribu hingga puluhan ribu kembang api
dipersiapkan guna merayakan pesta musim panas.
Pada
saat merayakan Hanabi Takai, warga Jepang khususnya kaum perempuan
berbondong-bondong memakai pakaian tradisional Jepang, yakni Yukata atau
Kimono musim panas.
Selain
memakai pakaian-pakaian tradisional, warga Jepang pun
berbondong-bondong memakai pakaian yang semenarik mungkin utntuk
menikmati pesta Hanabi dan tentunya menarik perhatian para turis yang
datang.
Pesta
Hanabi Takai ini juga mempunyai ciri khas, yaitu pada saat menyalakan
puluhan ribu kembang api, maka yang akan terlihat adalah motif lautan
bunga yang berwarna-warni dan motif-motif lainnya yang rasanya sayang
untuk dilewatkan. Pesta Hanabi Takai ini memakan waktu sekitar 60-90
menit. Waktu tersebut cukup untuk memanjakan mata dengan motif
berwarna-warni dan beraneka ragam serta bunyi-bunyi letusan kembang api
di udara yang menambah suasana ramai di pesta Hanabi.
Hanabi Termegah
Pesta
Hanabi memang banyak menyimpan berbagai kemegahan dalam menyuguhkan
hiburan dalam bentuk kembang api, dan biasanya pesta Hanabi diadakan di
tempat-tempat terbuka. Namun ada beberapa perayaan Hanabi yang diadakan
di tempat-tempat tertutup. Dan berikut pesta Hanabi termegah :
1. Jingu Hanabi
Jingu
Hanabi dirayakan di sebuah stadion basball yang bernama stadion Jingu.
Dinamakan Jingu Hanabi karena pesta Hanabi ini dirayakan di stadion
Jingu yang lokasinya berada di tengah-tengah kota Tokyo.
2. Koshien Hanabi
Sama
seperti Jingu Hanabi, Koshien Hanabi diadakan di Stadion koshein.
Koshein Hanabi merupakan perayaan pesta Hanabi termegah yang ada di kota
Osaka. Stadion ini mampu menampung 100.000 penonton yang datang untuk
menyaksikan pesta Hanabi.
3. Edogawa Hanabi Takai
Pesta
Hanabi di tempat ini sangatlah sulit untuk mendapatkan kursi guna
menyaksikan langsung pesta kembang api secara meriah. Sebelum datang
perayaan Edogawa Hanabi Takai, warga Jepang cepat-cepat memesan kursi
yang akan didudukinya di pesta Hanabi nanti. Saat
memesan kursi di Stadion, warga Jepang hanya menjaga kursinya dengan
ditandai dengan alas atau papan nama. Mereka tak merasa khawatir karena
kerukunan antar warga Jepang sangatah erat sehingga mereka yang telah
memesan kursi tak merasa khawatir.
Saat
perayaan Hanabi tiba, penonton yang telah memadati stadion
bersorak-sorai kegirangan saat kembang api meledak di udara dengan
kemegahannya. Tak hanya di
dalam stadion, di luar stadion pun tak kalah histerisnya saat melihat
kembang api yang meledak. Mereka yang berada di luar stadion merupakan
warga Jepang yang menyaksikan pesta Hanabi secara gratis karena tak
berada di dalam stadion. Pesta Hanabi ini dilakukan setiap tahun di
bulan Agustus, Sabtu pertama.
2. Perayaan Hari Tahun Baru di Jepang
(正月 shōgatsu?) di Jepang dirayakan tanggal 1 Januari dan berlangsung hingga tanggal 3 Januari Dalam bahasa Jepang, kata "shōgatsu" dulunya dipakai untuk nama bulan pertama dalam setahun, tapi sekarang hanya digunakan untuk menyebut tiga hari pertama di awal tahun. Istilah "shōgatsu" juga digunakan untuk periode matsu no uchi (松の内) atau masa hiasan daun pinus (matsu) boleh dipajang. Di daerah Kanto, Matsu no uchi berlangsung dari tanggal 1 Januari hingga 7 Januari, sedangkan di daerah Kansai berlangsung hingga koshōgatsu (小正月)tahun baru kecil) tanggal 15 Januari Tanggal 1 Januari adalah hari libur resmi di Jepang, tapi kantor pemerintah dan perusahaan swasta tutup sejak tanggal 29 Desember hingga 3 Januari. Bank dan lembaga perbankan tutup dari tanggal 31 Desember hingga 3 Januari, kecuali sebagian ATM yang masih melayani transaksi. Sampai tahun 1970-an, sebagian besar toko dan pedagang eceran di daerah Kanto tutup hingga tanggal 5 Januariatau 7 Januari Perubahan gaya hidup dan persaingan dari toko yang buka 24 jam membuat kebiasaan libur berlama-lama ditinggalkan. Mulai tahun 1990-an, hampir semua mal dan pertokoan hanya tutup tanggal 1 Januari dan mulai buka keesokan harinya tanggal 2 Januari, tapi biasanya dengan jam buka yang diperpendek. Hari pertama penjualan barang (hatsu-uri) di pusat pertokoan dimeriahkan dengan penjualan fukubukuro(kantong keberuntungan). Penjualan barang di semua mal dan pertokoan sudah normal kembali sekitar tanggal 4 Januari.
2. Perayaan Hari Tahun Baru di Jepang
(正月 shōgatsu?) di Jepang dirayakan tanggal 1 Januari dan berlangsung hingga tanggal 3 Januari Dalam bahasa Jepang, kata "shōgatsu" dulunya dipakai untuk nama bulan pertama dalam setahun, tapi sekarang hanya digunakan untuk menyebut tiga hari pertama di awal tahun. Istilah "shōgatsu" juga digunakan untuk periode matsu no uchi (松の内) atau masa hiasan daun pinus (matsu) boleh dipajang. Di daerah Kanto, Matsu no uchi berlangsung dari tanggal 1 Januari hingga 7 Januari, sedangkan di daerah Kansai berlangsung hingga koshōgatsu (小正月)tahun baru kecil) tanggal 15 Januari Tanggal 1 Januari adalah hari libur resmi di Jepang, tapi kantor pemerintah dan perusahaan swasta tutup sejak tanggal 29 Desember hingga 3 Januari. Bank dan lembaga perbankan tutup dari tanggal 31 Desember hingga 3 Januari, kecuali sebagian ATM yang masih melayani transaksi. Sampai tahun 1970-an, sebagian besar toko dan pedagang eceran di daerah Kanto tutup hingga tanggal 5 Januariatau 7 Januari Perubahan gaya hidup dan persaingan dari toko yang buka 24 jam membuat kebiasaan libur berlama-lama ditinggalkan. Mulai tahun 1990-an, hampir semua mal dan pertokoan hanya tutup tanggal 1 Januari dan mulai buka keesokan harinya tanggal 2 Januari, tapi biasanya dengan jam buka yang diperpendek. Hari pertama penjualan barang (hatsu-uri) di pusat pertokoan dimeriahkan dengan penjualan fukubukuro(kantong keberuntungan). Penjualan barang di semua mal dan pertokoan sudah normal kembali sekitar tanggal 4 Januari.
0 komentar: