Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Budaya dan Perayaan Musim Gugur (Aki - 秋)

0 komentar

Jepang memang negeri festival. Hampir setiap waktu, setiap musim selalu ada festival yang terkait dengan alam (teristimewa pertanian) dan kehidupan manusia. Di musim Gugur yang berlangsung selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, November, terdapat serangkaian festival budaya tradisional Jepang.



Ada festival yang bersifat nasional, berlangsung dimana-mana dengan corak yang hampir sama, tapi ada pula yang bersifat lokal tapi sangat terkenal. Adanya berbagai festival yang di adakan mendukung terlestarinya budaya tradisional Jepang, karena sebuah festival merupakan hasil gotong-royong rakyat setempat yang diikuti dan dinikmati beramai-ramai, baik oleh rakyat setempat maupun wisatawan.

Festival Tsukimi (Menatap bulan)

Menurut tradisi orang Jepang melihat di bulan ada seekor kelinci yang sedang menumbuk dengan alu untuk membuat kue Mochi. Naah.. musim gugur merupakan waktu yang sangat tepat untuk melihat bulan purnama, ( khususnya setiap tanggal 25 September dan 23 Oktober) sambil minum Sake, makan penganan khusus dan menikmati keindahan sang rembulan. Rumah – rumah dihiasi dengan rumput Susuki. Festifal ini berlangsung di seluruh Jepang. Namun di masa modern seperti ini mungkin tidak banyak yang punya waktu banyak untuk itu.

Festival Takayama (9-10 oktober)

Festival takayama di sebut sebut merupakan salah satu festival terbagus di Jepang. Festifal ini sebenarnya diadakan dua kali dalam setahun, yaitu Festival Takayama musim semi atau yang lebih di kenal dengan Sanno Matsuri, diadakan di kuil Shinto Hie, dan Festival Takayama musim gugur atau lebih di kenal sebagai Festival Hachiman Matsuri, di pagelarkan di Kuil Shinto Sakurayama Hachiman.

Jidai Matsuri (22 oktober)

Bertempat di Kuil Heian Kyoto, merupakan salah satu festival terbesar di Kyoto.

Festival Api di Kuil Yuki, Kurama, Kyoto (22 oktober)

Berupa jejeran obor di sepanjang jalan menuju kuil.

Tori no ichi (11 dan 23 november)

Inilah festival Sapu Penggaruk Berhias (Kumadate) yang di gambarkan sebagai penggaruk rejeki. Di dekat kuil-kuil di Tokyo, terutama di Kuil Otori di kawasan Askusa, ada kios penjualan Kumadate, pembeli dan penjual sama sama bertepuk tangan secara berirama.

Shichi go san (7-5-3) (15 november)

Pada tanggal 15 November kuil-kuil di seluruh Jepang terlihat ramai di kunjungi olek keluarga-keluarga muda yang membawa anak-anak mereka yang berusia 3,5 dan 7 tahun yang mengenakan pakaian tradisonal yang indah. Mereka melakukan doa khusus agar anak-anak mereka tumbuh sehat dan keluarga berbahagia. Upacara ini di peruntukkan bagi anak laki-laki yang berusia 3 tahun dan 5 tahun, serta anak perempuan yang berusia 5 tahun dan 7 tahun. Konon angka 3, 5 dan 7 merupakan angka keberuntungan di Jepang

Berbagai perayaan lain nya.

Tanggal 3 november adalah hari kebudayaan bagi pengembangan kebudayaan.
Semula merupakan perayaan hari ulang tahun kaisar meiji, kaisar perintis modernisasi jepang dan sekaligus pendukung kebudayaan jepang. Pada hari ini pemerintah mengumumkan nama nama berbagai tokoh yang memberikan kontribusi (berjasa) bagi kemajuan kebudayaan jepang.dan beberpa di antara mereka di anugerahi bintang kebudayaan di istana kekaisaran. Pada kesempatanhari kebudayaan ini, di berbagai tempat di jepang berlangsung berbagai festival kebudayaan

Hari syukur kepada tenaga kerja tanggal 23 november adalah untuk meghargai penting nya tenaga kerja dan menyatakan terimakasih kepada semua pekerja. Para petani merayakan pula hari ini. Karena dulu nya merupakan hari festival panen.

0 komentar: